kedukaan tercipta bukan lagi khayalan
namun dalam keterpaksaan aku tersenyum
bahagia yang dulu bersama kini bukan lagi milikku
mentari… berilah aku sinaranmu
walau hanya sementara
walau hanya secangkir
agar aku hilang kedinginan yang menyelimut tubuh
titisan air mata bersama titisan embun
gugur mengalir tanpa paksaan
bersama tergurisnya hati
andai hujan didalam hatiku
dapatkah kau merasakannya…
kepastian yang menyakitkan
kepedihan yang tak terbendung
belati tajam menghiris kalbu
andai kau tahu…
0 comments:
Post a Comment